![]() |
Foto : Antara |
CIANJUR (KC) Lahan pertanian di Cianjur, Jawa Barat, semakin menyusut. Kini tinggal 350.148 hektare akibat tingginya alih fungsi lahan untuk kepentingan non-pertanian.
Kabag Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Peternakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Cianjur R. Adam mengatakan lahan pertanian dari tahun ke tahun semakin berkurang karena alih fungsi lahan seiring berkembangnya kawasan permukiman penduduk.
Pemerintah, ungkap dia, kesulitan untuk membuka lahan pertanian baru karena terbentur kendala sumber air. "Sumber air menjadi kendala utama untuk membuka lahan pertanian baru, terutama lahan yang banyak terdapat resapan air yang tinggi," ungkapnya.
Hingga saat ini, alih fungsi lahan di seluruh wilayah Cianjur, mengancam tingkat produksi padi. "Cianjur ada di urutan ke enam penghasil padi terbesar di Jabar. Namun dengan kondisi ini kami khawatir akan terus merosot tajam," ucapnya.
Ketua DPRD Cianjur Gatot Subroto menilai, Pemkab Cianjur harus segera mencetak lahan sawah baru karena banyak lahan pertanian berubah menjadi perumahan, bahkan pabrik atau kawasan industri.
"Investor yang membangun pabrik di sini harus harus mengganti lahan pertanian yang diubahnya minimal dua kali lipat dengan mencetak sawah baru," katanya
Kabag Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Peternakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Cianjur R. Adam mengatakan lahan pertanian dari tahun ke tahun semakin berkurang karena alih fungsi lahan seiring berkembangnya kawasan permukiman penduduk.
Pemerintah, ungkap dia, kesulitan untuk membuka lahan pertanian baru karena terbentur kendala sumber air. "Sumber air menjadi kendala utama untuk membuka lahan pertanian baru, terutama lahan yang banyak terdapat resapan air yang tinggi," ungkapnya.
Hingga saat ini, alih fungsi lahan di seluruh wilayah Cianjur, mengancam tingkat produksi padi. "Cianjur ada di urutan ke enam penghasil padi terbesar di Jabar. Namun dengan kondisi ini kami khawatir akan terus merosot tajam," ucapnya.
Ketua DPRD Cianjur Gatot Subroto menilai, Pemkab Cianjur harus segera mencetak lahan sawah baru karena banyak lahan pertanian berubah menjadi perumahan, bahkan pabrik atau kawasan industri.
"Investor yang membangun pabrik di sini harus harus mengganti lahan pertanian yang diubahnya minimal dua kali lipat dengan mencetak sawah baru," katanya
Comments1
Jangankan mengadakan/mencetak lahan pertanian yang baru,untuk memelihara lahan yang ada saja banyak kendalanya,sebab yang nyata karena masyarakat banyak yang tidak mengerti pertanian walaupun mereka tau bahwa semua yang dikonsumsi kita saat ini adalah hasil dari pertanian dan peternakan.
ReplyDeleteKemungkinan yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten adalah sering mensosialisasikan masalah Pertanian kepada masyarakat umum atau memberikan pelatihan-pelatihan mengenai Pertanian Moderen kepada Masyarakat yang memang berkecimpung dalam Pertanian-Peternakan-Perikanan,sekian terima kasih.
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.