 |
| Suasana Konser The Virgin |
CIANJUR, (KC).-Aksi tawuran antar pelajar SMP mewarnai Konser Band The Virgin yang diselenggarakan di Parkir Hypermart, Cianjur, Rabu (9/5). Beberapa kali petugas dari Polres Cianjur yang membaur dengan penonton mengamankan belasan pelajar yang diduga minum-minuman keras dan menyababkan kericuhan
Gejala aksi tawuran tersebut telah terlihat sebelum konser The Virgin dimulai. Dua kelompok pelajar terlihat sudah saling melemparkan batu dan botol minuma keras. Melihat kondisi tersebut, petugas yang tengah menjaga konser memburu para pelajar. Beberapa pelajar lari pontang panting menhindari kejaran petugas. Ada diantaranya yang lari dengan menumpang truk yang sedang melintas. Dari razia petugas, beberapa pelajar tertangkap basah membawa senjata tajam, antara lain samurai, pisau, dan gear sepeda motor.
Budi (15) seorang pelajar SMP negeri Cianjur yang tertangkap tangan petugas saat membawa celurit enggan digelandang ke pos polisi terdekat. Dia membantah senjata tajam yang ada didalam tas tersebut miliknya "Ini bukan punya saya pak, saya hanya ingin menonton konser saja. Saya tidak tahu ini milik siapa, ini bukan tas saya," katanya saat digelandang polisi ke pos polisi terdekat.
Kendati menolak, petugas tetap bertindak tegas. Sejumlah pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam digelandang dan selanjutnya dibawa oleh truk dalmas ke kantor Satpol PP untuk didata. Sementara itu berdasarkan pantauan "GM" selama jalannya konser, setidaknya terjadi lima kali aksi kericuhan yang dilakukan pelajar hanya gara-gara bersenggolan. Pengaruh minuman kerus diduga menjadi penyebab.
Selama berlangsungnya konser, puluhan remaja putri juga terlihat pingsan dan harus digotong akibat berdesak-desakan dan kehabisan oksigen. Sekitar 5.000 penonton memadati areal yang hanya berkapasitas sekitar 4.000 orang tersebut.
Wartawan Bersitegang
Konser musik The Virgin tersebut juga diwarnai aksi protes dari kalangan wartawan yang selama ini bertugas di Cianjur. Mereka sempat bersitegang dengan salah seorang panitia yang melarang wartawan meliput dengan menaiki atap mobil Damkar dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dengan alasan telah diboking.
Aksi tersebut tidak berlanjut setelah pihak panitia yang diributkan menhindar dari hadapan para wartawan cetak dan elektronik. "Kita datang untuk meliput, kita bukan preman, masa dilarang. Wajar saja kalau teman-teman pada marah," kata Benny wartawan Cianjur. Meski sempat diwarnai kericuhan konser The Virgin berlangsung hingga selesai (KC-02)**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
