CIANJUR,(KC),-Pemerintah siap meningkatkan produksi beras Pandan Wangi asal Cianjur di tahun-tahun mendatang. Hal itu dikatakan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat mengunjungi sistem resi gudang (SRG) di Warung Kondang, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (6/7).
"Isu yang diangkat adalah mengenai bagaimana kami bisa mempertahankan beras Pandan Wangi, karena panennya cuma dua kali dalam setahun, sedangkan produk lain minimal bisa tiga kali," katanya.
Ia menilai, beras Pandan Wangi yang merupakan khas daerah mempunyai kualitas yang diperhitungkan secara nasional dan internasional. Namun, mengingat masa panen yang hanya dua kali dalam satu tahun, maka banyak petani di Cianjur mengalihkan penanaman dengan padi jenis lain, karena kekurangan biaya hidup.
"Beras Pandan Wangi memiliki pencitraan yang luar biasa dan saya mengimbau kepada kawan-kawan di daerah untuk mengedepankan produk daerah agar menjadi produk nasional dan setelah itu jadi produk internasional," ucap Gita.
Mendag juga menegaskan, dirinya akan mencari jalan keluar untuk membantu meningkatkan produksi beras Pandan Wangi. Salah satunya bekerja sama mengadakan penelitian dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mempercepat masa panen atau memperluas lahan pertanian.
"Pencitraan produk yang luar biasa akan membantu ekspor Indonesia meningkat," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Sholeh mengatakan, pihaknya sedang memproteksi lahan untuk sawah bagi padi jenis Pandan Wangi agar tidak dialihfungsikan karena saat ini jumlahnya telah menyusut menjadi sekitar lima ribu hektar.
"Pemda punya konsep ke depan bahwa area sawah Pandan Wangi yang ada di Desa Warung Kondang akan dipertahankan, paling tidak nanti akan jadi aset daerah, sebab kalau tidak dibeli oleh pemda maka lahan ini akan habis," jelasnya.
Dia menambahkan, luas lahan produksi Pandan Wangi yang dimiliki oleh pemda sementara ini baru sekitar 15 hektare.
Produksi rata-rata per hektar dalam sekali panen bisa sekitar 6-7 ton beras Pandan Wangi. Namun, dari 5.000 hektare itu hanya sekitar 20 persen saja yang menanam beras Pandan Wangi.
"Total panen secara keseluruhan di Cianjur selama setahun itu sekitar 675 ribu ton yang bukan hanya jenis Pandan Wangi saja. Angka itu setiap tahun meningkat dan Cianjur harus meningkatkan produksinya dimana rata-rata meningkat sebesar 7 persen setiap tahun," jelas Tjetjep. (KC/MetroTv)***
"Isu yang diangkat adalah mengenai bagaimana kami bisa mempertahankan beras Pandan Wangi, karena panennya cuma dua kali dalam setahun, sedangkan produk lain minimal bisa tiga kali," katanya.
Ia menilai, beras Pandan Wangi yang merupakan khas daerah mempunyai kualitas yang diperhitungkan secara nasional dan internasional. Namun, mengingat masa panen yang hanya dua kali dalam satu tahun, maka banyak petani di Cianjur mengalihkan penanaman dengan padi jenis lain, karena kekurangan biaya hidup.
"Beras Pandan Wangi memiliki pencitraan yang luar biasa dan saya mengimbau kepada kawan-kawan di daerah untuk mengedepankan produk daerah agar menjadi produk nasional dan setelah itu jadi produk internasional," ucap Gita.
Mendag juga menegaskan, dirinya akan mencari jalan keluar untuk membantu meningkatkan produksi beras Pandan Wangi. Salah satunya bekerja sama mengadakan penelitian dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mempercepat masa panen atau memperluas lahan pertanian.
"Pencitraan produk yang luar biasa akan membantu ekspor Indonesia meningkat," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Sholeh mengatakan, pihaknya sedang memproteksi lahan untuk sawah bagi padi jenis Pandan Wangi agar tidak dialihfungsikan karena saat ini jumlahnya telah menyusut menjadi sekitar lima ribu hektar.
"Pemda punya konsep ke depan bahwa area sawah Pandan Wangi yang ada di Desa Warung Kondang akan dipertahankan, paling tidak nanti akan jadi aset daerah, sebab kalau tidak dibeli oleh pemda maka lahan ini akan habis," jelasnya.
Dia menambahkan, luas lahan produksi Pandan Wangi yang dimiliki oleh pemda sementara ini baru sekitar 15 hektare.
Produksi rata-rata per hektar dalam sekali panen bisa sekitar 6-7 ton beras Pandan Wangi. Namun, dari 5.000 hektare itu hanya sekitar 20 persen saja yang menanam beras Pandan Wangi.
"Total panen secara keseluruhan di Cianjur selama setahun itu sekitar 675 ribu ton yang bukan hanya jenis Pandan Wangi saja. Angka itu setiap tahun meningkat dan Cianjur harus meningkatkan produksinya dimana rata-rata meningkat sebesar 7 persen setiap tahun," jelas Tjetjep. (KC/MetroTv)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.