HEADLINE
---
deskripsi gambar

Sekretaris Komisi IV DPRD Cianjur Mohammad Toha: Beberapa Perusahaan Mengabaikan Kenyamanan Karyawan Saat Bekerja



CIANJUR, (KC).- Beberapa perusahaan di Cianjur yang merekrut karyawan ratusan orang ternyata ada diantaranya yang tidak memperhatikan kenyamanan karyawan saat mereka bekerja. Bahkan keselamatan karyawan juga sepertinya kurang diperhatikan oleh pihak perusahaan.

Demikian salah satu kesimpulan dari kunjungan Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur terhadap sejumlah perusahaan, seperti ke perusahaan garmen PT Goldent, PT Sipac, PT Aurora Gifts Of Smiles, dan PT Emperor di Jalan Raya Bandung, Senin (6/8).

Beberapa anggota komisi IV DPRD Cianjur yakni Mohammad Toha (Sekretaris Komisi) didampingi sejumlah anggota komisi Yusuf Efendi, Lika Nurhahati dan Selamet dan pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cianjur,  sempat tercengang melihat kondisi ratusan karyawan yang bekerja seperti tanpa ada rasa nyaman.

"Salah satu masalahnya seperti sarana dan prasarana kerja karyawan yang  jelek, seperti di perusahaan garmen Goldent sama PT Emperor, disana tidak layak sebagai perusahaan karena memprihatinkan. Bayangkan, kalau manusia yang berjumlah ratusan orang berjam-jam bekerja namun dengan kondisi sarana dan prasarana seperti itu, lama-lama akan mengancam keselamatan karyawan dari sisi kesehatannya," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Cianjur, Mohammad Toha di sela kunjungan.

Kunjungan kerja anggota dewan tersebut pertama kali mendatang PT Goldent, di Jalan Raya Bandung. dalam kunjungan itu rombongan wakil rakyat disambut Direktur Utama (Dirut) Pabrik Goldent Mister Song Gi Myoung juga  coordinator keamanan Cecep SM dilanjutkan dengan melihat langsung aktivitas ratusan karyawan pada ruangan besar, namun terlihat kurang nyaman. Tidak hanya itu Komisi IV juga melihat sarana ibadah (mushola) untuk pria dan perempuan namun ternyata juga sangat tidak nyaman.

"Kami meminta kepada pimpinan pabrik Goldent, tidak hanya sarana prasarana bekerja karyawan tetapi juga sarana ibadah untuk karyawan harus diperhatikan. Mohon mengerti bahwa sekitar 400 karyawan mayoritas islam, kami minta untuk diperhatikan," pinta Toha langsung kepada Dirut asal Korea ini Song Gi Myoung di ruang kerjanya.

Kunjungan kerja para anggota dewan itu dilakukan menyusul adanya informasi bahwa sejumlah perusahaan yang merekrut karyawan hingga ratusan orang kurang memperhatikan kenyamanan karyawan serta keselamatannya. "Ternyata betul demikian, meskipun tidak seluruhnya perusahaan. Saya lihat kenyamanan dalam ruangan bekerja sangat rentan mengancam keselamatan kerja dan kesehatan karyawan seperti blower ac yang tidak enak," tegas Toha.

Melihat hasil dari kunjungan ke sejumlah perusahaan itu, Toha akan segera memanggil pihak terkait dalam hal ini eksekutif untuk meluruskan permasalahan yang dihadapi para karyawan saat bekerja diperusahaan. "Saya tekankan baik soal jamsostek karyawan, kenyamanan dan keselamatan (safety) karyawan, serta tempat ibadah itu harus diprioritaskan," tegasnya.

Bahkan pada saat karyawan melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur para anggota dewan melihat mereka menggunakan alas tikar dan sajadah di emper dan halaman pabrik. "Ini sangat menyidihkan, meski pemilik bukan muslim, tidak sepatutnya mereka membiarkan karyawannya melaksanakan ibadah seperti itu," kata Toha.

Sementara anggota Dewan Komisi IV lainya, Slamet, menambahkan, apabila pihak perusahaan mendapat kendala baik ketika pelayanan eksekutif atau perihal apapun, setidaknya dewan akan membantu sesuai kewenangannya. "Kami harapkan pihak perusahaan harus menjalankan
aturan pemerintah yang ada, termasuk hak-hak karyawan, misalnya THR harus siap diberikan, gajih juga serta aturan lainnya tepat waktu," papar Slamet (KC-02)**.
Post a Comment