CIANJUR, (KC).- Tiga orang warga yang melakukan aksi demo dibelakang pintu gerbang masuk Kawasan Wisata Cibodas diamankàn oleh aparat kepolisian karena diduga sebagai provokator. Ketiga warga tersebut sempat diamankan ke Mapolsek Pacet sebelum akhirnya dibawa ke Mapolres Cianjur.
Pengamanan terhadap tiga orang warga pendemo tersebut bermula saat ratusan warga tengah melakukan aksi menolak adanya retribusi masuk Kawasan Wisata Cibodas (KWC). Aksi yang sempat diwarnai dengan bakar ban bekas tersebut beberapa kali sempat memanas. Tidak diketahui persis siapa yang memulai. Tiba-tiba diantara kerumunan warga ada yang melempar kaca pos retribusi KWC hingga hancur berantakan.
Puluhan petugas kepolisian yang tengah berjaga berupaya menenangkan para pengunjukrasa. Bahkan Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto terjun langsung ditengah-tengah masaa untuk menenangkan massa aksi. Kapolres meminta agar massa tidak terpancing provokasi dan melakukan tindakan anarkis. Bilamana ada aksi anarkis Kapolres akan menindak tegas pelakunya.
Kapolres juga meminta agar para pengunjukrasa yang ingin menyampaikan aspirasi disampaikan melalui perwakilan dan massa untuk membubarkan diri. Permintaan Kapolres tersebut rupanya didengar massa yang aksi. Secara berangsur-angsur mereka meninggalkan lokasi demo. Namun disaat massa akan membubarkan diri itulah tiba-tiba terjadi keributan. Aksi baku hantampun tidak bisa dihindari. Tiga orang pengunjuk rasa yang diduga biang keributan diamankan pihak kepolisian. Seorang diantaranya diduga menghina kepolisian dengan kata-kata yang tidak pantas.
Setelah tiga orang diamankan, masa membubarkan diri. Sementara beberapa perwakilan warga menggelar pertemuan mediasi di mess Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cibodas. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dishubpar Kabupaten Cianjur, Asep Sopyan, Kasi Bina Usaha Kepariwisataan Neneng Sumaryanti, Kapolsek Pacet Kompol Haji Setiawan, dan Danramil Pacet, Kapten Ujang Juhana (KC-02)**.
Pengamanan terhadap tiga orang warga pendemo tersebut bermula saat ratusan warga tengah melakukan aksi menolak adanya retribusi masuk Kawasan Wisata Cibodas (KWC). Aksi yang sempat diwarnai dengan bakar ban bekas tersebut beberapa kali sempat memanas. Tidak diketahui persis siapa yang memulai. Tiba-tiba diantara kerumunan warga ada yang melempar kaca pos retribusi KWC hingga hancur berantakan.
Puluhan petugas kepolisian yang tengah berjaga berupaya menenangkan para pengunjukrasa. Bahkan Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto terjun langsung ditengah-tengah masaa untuk menenangkan massa aksi. Kapolres meminta agar massa tidak terpancing provokasi dan melakukan tindakan anarkis. Bilamana ada aksi anarkis Kapolres akan menindak tegas pelakunya.
Kapolres juga meminta agar para pengunjukrasa yang ingin menyampaikan aspirasi disampaikan melalui perwakilan dan massa untuk membubarkan diri. Permintaan Kapolres tersebut rupanya didengar massa yang aksi. Secara berangsur-angsur mereka meninggalkan lokasi demo. Namun disaat massa akan membubarkan diri itulah tiba-tiba terjadi keributan. Aksi baku hantampun tidak bisa dihindari. Tiga orang pengunjuk rasa yang diduga biang keributan diamankan pihak kepolisian. Seorang diantaranya diduga menghina kepolisian dengan kata-kata yang tidak pantas.
Setelah tiga orang diamankan, masa membubarkan diri. Sementara beberapa perwakilan warga menggelar pertemuan mediasi di mess Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cibodas. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dishubpar Kabupaten Cianjur, Asep Sopyan, Kasi Bina Usaha Kepariwisataan Neneng Sumaryanti, Kapolsek Pacet Kompol Haji Setiawan, dan Danramil Pacet, Kapten Ujang Juhana (KC-02)**.
