 |
| Ilustrasi |
CIANJUR, (KC).- Ancaman Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh yang akan mencabut semua papan reklame rokok di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Cianjur sepertinya masih isapan jempol belaka. Terbukti masih menjamurnya iklan rokok diseputaran Cianjur bahkan cenderung mengabaikan etika dan estetika.
"Saya sebenarnya kesal sering melihat segelintir masyarakat memaksakan merokok padahal penghasilannya pas-pasan. Ada seorang warga yang pernah saya tanya, ngakunya untuk makan saja susah, tapi kenyataanya masih bisa saja merokok. Coba kalau uang untuk beli rokok dikumpulkan, bisa buat beli makan," kata bupati.
Menurut, bupati Tjetjep, berdasarkan data dan fakta di lapangan, cukai yang dihasilkan dari konsumsi rokok masyarakat Cianjur, setiap harinya bisa mencapai Rp15 miliar. Jika saja nilai cukai sebesar itu dialihkan untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Cianjur, tentunya tak akan ditemukan lagi ruas jalan rusak.
"Jika saja nilai cukai sebesar itu dialokasikan untuk membantu pembangunan, saya yakin ruas-ruas jalan di Cianjur akan leucir (bagus),” ujarnya (KC-02)**.
