HEADLINE
---

Jembatan Lebak Senen Amblas Setelah di Cor

Warga menunjukkan lobang pada jembatan Lebak Senen yang amblas
CIANJUR, (KC).- Akibat tidak kuatnya tiang penyangga, pembangunan jembatan Senen di Kampung Lebak Senen, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang baru saja di cor nyaris ambrol. Kondisi besi jembatan yang dicor amblas akibat tiang penyangganya amblas kebawah. Sehingga pengecoran jembatan yang menelan biaya Rp 500 juta lebih itu tidak bisa diselesaikan.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, amblasnya jembatan lebak senen yang masih dalam proses pembangunan itu terjadi pada Selasa (13/11/2012) lalu. Saat itu para pekerja tengah melakukan pengecoran jembatan. Namun belum juga selesai pengecoranya, tiba-tiba jembatan amblas kebawah sehingga terpaksa tidak bisa dilanjutkan. "Kejadianya sekitar subuh, tiba tiba jembatan amblas, mungkin tiang penyanggan tidak kuat menahan beban," kata Apes (51) warga setempat yang mengaku mengetahui kejadiannya, Kamis (15/11/2012).

Menurut Apes,sebelum di cor proses pembesian jembatan tersebut beberapa kali dilakukan perbaikan. Bahkan sekitar dua minggu sebelum di cor kondisi pembangunan jembatan dibiarkan. "Saya tidak tahu persis kenapa sempat dibiarkan, setahu saya pembesianya pernah dilakukan perbaikan, seperti ditambal sulam," katanya. 

Akibat amblasnya jembatan yang tengah dalam pembangunan itu, harapan masyarakat Desa Nyalindung dan Desa Galudra untuk segera melintasi jembatan seperti sediakala terpaksa harus bersabar. Karena jembatan yang amblas dipastikan akan dibongkar kembali dan memakan waktu cukup lama. "Kasihan masyarakat, tadinya akhir tahun ini jembatan bisa dilalui, terpaksa harus bersabar dan terpaksa menggunakan jalan memutar yang jaraknya dua kali lipat," kata Kepala Desa Nyalindung, Eman Sulaeman saat ditemui terpisah.
 
Menurut Eman, selama jembatan dalam proses pembangunan, masyarakat yang ingin bepergian keluar desa dengan menggunakan kendaraan harus memutar arah melalui wilayah Mangunkerta yang jaraknya dua kali lipat. Demikian juga sebaliknya, warga luar desa yang ingin ke Desa Nyalindung dan Galudra harus memutar melewati Desa Mangunkerta. Untuk pejalan kaki, atas swadaya masyarakat dibuat jembatan sementara dari bambu disamping jembatan yang roboh.

"Saat ini kalau pejalan kaki bisa lewat jembatan darurat, tapi kalau pakai kendaraan harus memutar dengan jarak yang lebih jauh. Jembatan Lebak Senen ini merupakan jalur utama dan akses fital bagi masyarakat. Karena dengan tertundanya kembali penyelesaian pembangunannya akibat amblas, secara tidak langsung mengangganggu aktivitas warga, karena warga yang akan bepergian harus mengeluarkan biaya dua kali lipat," tegasnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Cianjur, H. Atte Adha Kusdinan membantah jika amblasnya jembatan Lebak Senen yang baru saja di cor itu akibat lemahnya pengawasan. Sebelumnya pengawas dari Dinas Binamarga telah menegur pihak rekanan yang mengerjakan pembangunan jembatan terkait pembesian dan tian perncah jembatan. Bahkan teguranyang disampaikan kepada pihak rekanan tidak hanya secara lisan tapi juga tertulis dengan berita acaranya.

"Pengawas kami telah menjalankan fungsinya, teguran juga telah disampaikan agar pihak rekanan memperbaiki pekerjaanya. Tapi setelah itu saat dilakukan pengecoran pihak rekanan tidak memberitahukan kepada kami. Kalau kami tahu tentunya sebelum dicor akan dilihat kelayakanya, apakah tiang penyangganya kuat menahan beban atau tidak, ini seperti tidak ingin kami tahu apakah tiang perancahnya kuat atau tidak," kata Atte.

Atas amblasnya jembatan yang baru saja di cor tersebut Atte menjelaskan pihak rekanan bertanggungjawab penuh dan akan segera diselesaikan. "Ini masih tanggungjawab pihak rekanan, mereka akan menyelesaikan pekerjaanya meski harus membongkar kembali besi jembatan, itu sudah resikonya. Kami mohon maaf kalau masyarakat terganggu karena pekerjaanya akan kembali memakan waktu," tegasnya (KC-02)**.
Post a Comment