Pelayanan RSUD Cianjur Dikeluhkan Warga
2:06:00 AM
CIANJUR, (KC).- Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cianjur dikeluhkan sejumlah warga. Pasalnya warga harus terlebih dahulu
menyelesaikan administrasi baru mendapatkan perwatan. Bahkan tidak
jarang beberapa pasien terlantar di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
lantaran tidak segera mendapatkan penanganan.
Seperti halnya yang dialami Salah seorang Anggota DPRD Cianjur, dia terpaksa menunggu beberapa jam saat saudaranya masuk RSUD Cianjur sampai akhirnya mendapatkan pertolongan medis dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.
"Kabar burung mengenai pelayanan rumah sakit yang kurang baik ternyata benar adanya. Saya sendiri mengalaminya, saya memang sengaja tidak membuka diri kalau saya anggota DPRD Cianjur, saya berupaya menempuh prosedural sebagaimana masyarakat umum. Ternyata saya harus menunggu beberapa jam, berarti tentang buruk dan lambannya pelayanan di rumah sakit milik pemerintah ini benar adanya," kata seorang Anggota DPRD Cianjur yang minta tidak disebutkan namanya.
Menurut Anggota DPRD tersebut saat itu saudaranya harus segera mendapatkan penanganan medis, hanya saja karena kurang cepatnya penanganan, saudaranya yang sakit tersebut terpaksa harus berbaring di salah satu kursi kayu yang terdapat di salah satu poli yang ada di rumah sakit. Pihak petugas rumah sakit meminta agar terlebih dahulu melengkapi persyaratan administrasi yang diminta.
"Bukan kami tidak mampu membawa yang sakit ke rumah sakit lain di luar Cianjur, namun kami pikir selain dekat, kami pikir pelayanan yang diberikan sudah prima dan layak diberikan kenaikan kelas. Tapi kenyataanya jauh dari harapan," katanya.
Baru setelah menunggu sekitar tiga jam, saudaranya tersebut baru dibawa ke ruang tindakan dan hasil diagnosa dokter terpaksa harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Melihat kenyataan yang dialaminya, pihaknya berharap RSUD Cianjur bisa merubah pandangan miring terhadap pelayanan RSUD Cianjur dengan pelayanan yang profesional dan prima.
"Sebagai anggota dewan jelas saya kecewa melihat sendiri pelayanan masyarakat seperti itu. Kami tidak memakai layanan khusus, sudah seperti ini, apalagi rakyat yang pake kartu sehat atau keterangan tidak mampu. Ini tidak bisa didiamkan, dalam waktu dekat akan kita panggil pihak rumah sakit untuk menjelaskan kenapa sampai terjadi seperti itu," tegasnya.
Hal senada juga dialami keluarga pasien lainnya Erlan (35) warga Cianjur. Dia menilai, selain lamban dan buruknya pelayanan, diperparah dengan banyaknya aturan baku yang diterapkan rumah sakit, terhadap pasien atau keluarganya.
"Bagi saya sebagai warga masyarakat biasa yang penting pelayanan, kalau pelayanan prima, bayar mahal saja saya rasa tidak masalah. Tapi kalau melihat kondisi seperti ini masih jauh dari harapan baik. Apa tidak bisa pihak rumah sakit memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," tegasnya (KC-02)**.
Seperti halnya yang dialami Salah seorang Anggota DPRD Cianjur, dia terpaksa menunggu beberapa jam saat saudaranya masuk RSUD Cianjur sampai akhirnya mendapatkan pertolongan medis dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut.
"Kabar burung mengenai pelayanan rumah sakit yang kurang baik ternyata benar adanya. Saya sendiri mengalaminya, saya memang sengaja tidak membuka diri kalau saya anggota DPRD Cianjur, saya berupaya menempuh prosedural sebagaimana masyarakat umum. Ternyata saya harus menunggu beberapa jam, berarti tentang buruk dan lambannya pelayanan di rumah sakit milik pemerintah ini benar adanya," kata seorang Anggota DPRD Cianjur yang minta tidak disebutkan namanya.
Menurut Anggota DPRD tersebut saat itu saudaranya harus segera mendapatkan penanganan medis, hanya saja karena kurang cepatnya penanganan, saudaranya yang sakit tersebut terpaksa harus berbaring di salah satu kursi kayu yang terdapat di salah satu poli yang ada di rumah sakit. Pihak petugas rumah sakit meminta agar terlebih dahulu melengkapi persyaratan administrasi yang diminta.
"Bukan kami tidak mampu membawa yang sakit ke rumah sakit lain di luar Cianjur, namun kami pikir selain dekat, kami pikir pelayanan yang diberikan sudah prima dan layak diberikan kenaikan kelas. Tapi kenyataanya jauh dari harapan," katanya.
Baru setelah menunggu sekitar tiga jam, saudaranya tersebut baru dibawa ke ruang tindakan dan hasil diagnosa dokter terpaksa harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Melihat kenyataan yang dialaminya, pihaknya berharap RSUD Cianjur bisa merubah pandangan miring terhadap pelayanan RSUD Cianjur dengan pelayanan yang profesional dan prima.
"Sebagai anggota dewan jelas saya kecewa melihat sendiri pelayanan masyarakat seperti itu. Kami tidak memakai layanan khusus, sudah seperti ini, apalagi rakyat yang pake kartu sehat atau keterangan tidak mampu. Ini tidak bisa didiamkan, dalam waktu dekat akan kita panggil pihak rumah sakit untuk menjelaskan kenapa sampai terjadi seperti itu," tegasnya.
Hal senada juga dialami keluarga pasien lainnya Erlan (35) warga Cianjur. Dia menilai, selain lamban dan buruknya pelayanan, diperparah dengan banyaknya aturan baku yang diterapkan rumah sakit, terhadap pasien atau keluarganya.
"Bagi saya sebagai warga masyarakat biasa yang penting pelayanan, kalau pelayanan prima, bayar mahal saja saya rasa tidak masalah. Tapi kalau melihat kondisi seperti ini masih jauh dari harapan baik. Apa tidak bisa pihak rumah sakit memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," tegasnya (KC-02)**.