Pemerintah Harus Segera Menetapkan Situs Megalitikum Gunung Padang Sebagai Cagar Budaya
3:06:00 AM
CIANJUR, (KC).- Pemerintah agar segera melakukan penetapan cagar budaya terhadap keberadaan situs megalitikum Gunung Padang lantaran beberapa bagian dari zona-zona Gunung Padang sudah mengalami kerusakan karena tidak adanya pengawasan dan penataan yang baik.
Demikian ditegaskan Mundardjito, Kepala Peneliti Aarkeolog dari Tim Peneliti Pusat Penelitian (Puslit) Arkeolog Nasional (Arkenas) dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional pada saat memaparkan hasil penelitian Situs Megalitikum Gunung Padang yang dilakukan selama lebih dari dua minggu sejak tanggal 12 November 2012 di Hotel Cianjur, Jalan Raya Cipanas, Desa gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Kamis (29/11/12).
"Bagi kami saat ini adalah bagaimana mengembangkan Situs Megalitikum Gunung Padang menjadi pusat study dan destinasi pariwisata. Kami tidak mempedulikan berapa usia Situs Megalitikum Gunung Padang itu, apakah ada rongga ataukan berbentuk piramida atau tidak. Kami hanya ingin mengembangkan situs menjadi pusat study," kata Mundardjito.
Menurut Mundardjito, akibat adanya kontoversi mengenai penelitian keberadaan Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur yang rame diberitakan dibeberapa media justru mengundang banyak pihak untuk mengunjungi situs. Sementara persiapan pemerintah untuk menata belum cukup. Akibatnya banyaknya pengunjung dikawatirkan justru menjadi potensi merusak keberadaan situs.
"Saya yakin banyak batu bersejarah disana (situs) sudah pada hilang. Tidak hanya itu kondisinya yang ada juga sudah banyak di corat coret. Belum lagi kondisi lingkungan yang banyak sampah. Ini akan mengakibatkan situs yang memiliki peradaban itu menjadi rusak," tegasnya (KC-02/wl)**
Demikian ditegaskan Mundardjito, Kepala Peneliti Aarkeolog dari Tim Peneliti Pusat Penelitian (Puslit) Arkeolog Nasional (Arkenas) dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional pada saat memaparkan hasil penelitian Situs Megalitikum Gunung Padang yang dilakukan selama lebih dari dua minggu sejak tanggal 12 November 2012 di Hotel Cianjur, Jalan Raya Cipanas, Desa gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Kamis (29/11/12).
"Bagi kami saat ini adalah bagaimana mengembangkan Situs Megalitikum Gunung Padang menjadi pusat study dan destinasi pariwisata. Kami tidak mempedulikan berapa usia Situs Megalitikum Gunung Padang itu, apakah ada rongga ataukan berbentuk piramida atau tidak. Kami hanya ingin mengembangkan situs menjadi pusat study," kata Mundardjito.
Menurut Mundardjito, akibat adanya kontoversi mengenai penelitian keberadaan Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur yang rame diberitakan dibeberapa media justru mengundang banyak pihak untuk mengunjungi situs. Sementara persiapan pemerintah untuk menata belum cukup. Akibatnya banyaknya pengunjung dikawatirkan justru menjadi potensi merusak keberadaan situs.
"Saya yakin banyak batu bersejarah disana (situs) sudah pada hilang. Tidak hanya itu kondisinya yang ada juga sudah banyak di corat coret. Belum lagi kondisi lingkungan yang banyak sampah. Ini akan mengakibatkan situs yang memiliki peradaban itu menjadi rusak," tegasnya (KC-02/wl)**