Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan: Saya Minta Masyarakat Jangan Terpancing Black Campaign

Kabar Cianjur

5:19:00 AM

Share link:

CIANJUR, (KC).- Ditetapkannya mantan Presiden Partai Keadilan Luthfi Hasan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata sedikit banyak membawa aroma terhadap pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Barat. Terbukti PKS yang mengusung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai calon Gubernur dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar 2013 mengaku sudah ada yang melakukan black campaign menyudutkan PKS.

"Ada juga yang melakukan black campign, saya minta bertobat sajalah. Yang jelas saya meminta kepada teman-teman tim sukses saya, agar tidak melakukan black campign kepada pasangan calon yang lain. Kalau ada dari yang lain, ya kita tahan kita antisipasi, kita klarifikasi, dan masyarakat yang terpancing terhadap black campaign," kata calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat dihubungi disela kegiatan menjadi mubaligh dalam peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Cianjur di gedung Assakinah Jalan KH. Abdullah bin Nuh, Jum'at (1/2/2013).

Menurut Heryawan, hingga saat ini sudah mulai terjadi black campaign. Tidak hanya di Jawa Tengah, di Jawa Barat juga sudah terjadi. Untuk itu pihaknya berharap agar masyarakat tidak terpancing. "Tolong masyarakat jangan terpancing black campaign, karena itu prilaku buruk bukan prilaku bagus. Saya meminta kepada yang melakukan supaya menghentikan, saya meminta kepada Allah SWT supaya diampuni yang melakukan black campaign," tegasnya.

Disinggung apakah kasus yang membelit mantan Presiden Partai Keadilan Luthfi Hasan berpengaruh terhadap pencalonannya kembali sebagai calon Gubernur Jawa Barat, calon gubernur yang berpasangan dengan Deddy Mizwar dalam Pilgub Jabar 2013 itu secara tegas menampiknya.

"Saya tegaskan tidak berpengaruh, saya sudah keliling grass rood di Jawa Barat, karena Pilkada Jabar itu memilih figur, bukan memilih parpol. Parpolnya tentu citranya akan baik kembali, ada persoalan, kesalahan yang terjadi pada manusia biasa, manusia dewasan tentu akan bertanggungjawab atas kesalahanya. Kita lihat proses hukumnya nanti, kita ikuti jangan kita intervensi. Yang jelas saya tegaskan sekali lagi bahwa di Jawa Barat, kasus yang ada di Jakarta tidak berpengaruh sama sekali," paparnya (KC-02)**.