CIANJUR, (KC).- Seorang warga Cianjur diduga menjadi korban perdagangan manusia (Trafficking). Korban bernama Sutiarsih alias Dayona (53), warga Kampung Susukan RT 02/04, Desa Susukan, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Korban kini dirawat di ruang Apel Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur akibat kondisinya yang lemah.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, 10 tahun silam korban berangkat menjadi TKI ilegal. Tidak diketahui persis korban bekerja didaerah mana. Pihak keluarganyapun tidak mengetahuinya. Kabarnya korban sempat berkelanan di Asia Tenggara termasuk di Malaysia sebelum akhirnya ditemukan terdampar didaerah Batam.
Saat ditemukan oleh warga Batam, kondisi korban sangat memprihatinkan. Perutnya membuncit dengan kedua kakinya luka dan membengkak. Korban terindikasi kekurangan gizi. Oleh warga korban dibawa ke rumah sakit setempat. Dari identitasnya yang tersisa, korban diketahui warga Cianjur.
Pemerintah otoritas Batam yang mengetahui adanya warga Cianjur yang diduga menjadi korban trafficking menghubungi Pemkab Cianjur. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur yang menerima laporan dari pemerintah otoritas Batam akhirnya menjemput Sutiarsih.
Korban tiba di Cianjur Minggu (10/2/2013) dalam kondisi yang memprihatinkan. Kondisinya terlihat lemah, korban akhirnya dirawat intensif di RSUD Cianjur. "Laporan yang kami terima dari Pemerintah Batam memberitahukan bahwa ada warga Cianjur yang sedang sakit. Setelah koordinasi kami langsung menjemputnya," kata Ketua P2TP2A Kabupaten Cianjur, Yana Rosdiana Muchtar Soleh kepada wartawan di RSUD Cianjur, Minggu (10/3/2013).
Yana menduga, korban merupakan korban dari trafficking. Hanya saja modusnya adalah ekploitasi tenaga kerja. "Diduga korban juga pernah dianiaya, karena dibeberapa bagian tubuhnya terlihat ada bekas luka lebam. Berdasarkan pengakuanya korban sempat bekerja di beberapa negara Asia Tenggara, sebelum dibuang di Batam dan ditemukan oleh warga dalam kondisi mengenaskan," tegasnya (KC-02)**.
