HEADLINE
---
deskripsi gambar

Dijanjikan Naik Golongan, Ratusan Guru Tasikmalaya Diduga Tertipu

Wahyudi
CIANJUR, (KC).- Ratusan guru dari Tasikmalaya diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum guru Sekolah Dasar (SD) di Kab. Cianjur. Oknum guru berinisal Tar yang tercatat sebagai pengajar di salah satu SD di Kec. Cianjur itu kini sulit ditemui. Bahkan disekolah tempatnya mengajar, oknum guru olahraga itu jarang masuk kelas.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, kasus dugaan penipuan yang diduga dilakukan Tar itu mencuat setelah para guru yang berasal dari Tasikmalaya dijanjikan akan naik pangkat dari golongan IV-A ke IV-B tanpa harus membuat berbagai persyaratan seperti pembuatan
PAK (Penilaian Angka Kredit), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan membuat makalah dengan catatan membayar sejumlah uang berkisar antara Rp 6-8 juta.

Karena percaya, apalagi diperkuat dengan pernyataan salah seorang guru yang sudah berhasil, para guru dari Tasikmalaya itu berminat dan mendaftarkan diri dengan menyetor sejumlah uang. Hanya saja setelah ditunggu-tunggu, ternyata kenaikan pangkat yang diharapkan bisa mereka terima, tidak kunjung datang. Bahkan ada surat dari Kemnterian Pendidikan yang menyatakan bahwa data tersebut palsu.

"Setelah ada surat dari Biro Kepegawaian Kementerian Pendidikan kepada Dinas Pendidikan Tasikmalaya yang menyatakan pengajuan dianggap aspal, jadilah ramai. Kami berupaya menghubungi sudara Tar, tapi sulit untuk ditemui. Didatangi kerumahnya selalu gak ada, ke tempatnya mengajar juga demikian," kata Wahyudi (52) kuasa dari salah satu korban.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk menyelesaikan persoalan itu dengan Tar. Hanya saja sampai saat ini belum ada kejelasan. "Dari Tasikmalaya itu ada sekitar 200 guru yang telah menjadi korban. Mereka inginnya dana yang sudah disetor dikembalikan. Hanya saja Tar sampai saat ini baru sebatas janji, akan mengembalikan uangnya, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya," katanya.

Jika ternyata upaya musyawarah tidak juga selesai, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan dengan jalur hukum. "Tapi saat ini kita masih upaya musyawarah saja dulu, baru nanti kalau tidak ada titik temu kita akan menempuh jalur hukum. Tapi kami berharap bisa diselesaikan dengan baik-baik," katanya.

Penuturan tidak jauh beda juga diungkapkan oleh Endang Kepala Sekolah SDN Purbaratu IV Jl. Babakan Cikareo, Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Pihaknya merasa menjadi korban, karena dana yang disetorkan kepada Tar dari para guru untuk pengurusan kenaikan pangkat sampai saat ini tidak ada kejelasan.

"Saya yang ketempuhan sekarang, para guru pada menanyakan kepada saya mengenai tindak lanjutnya. Mereka menginginkan dananya dikembalikan. Saat ini saya lagi berupaya meminta pertanggungjawaban Tar yang ada di Cianjur. Karena dana dan persyaratan lainya disetorkan ke yang bersangkutan," kata Endang saat dihubungi melalui pesawat handphone pribadinya.

Kapusbindik Cabang Dinas Pendidikan Kec/Kab. Cianjur, Nandang Kosasih saat akan dikonfirmasi mengenai perbuatan yang dilakukan oknum guru dibawah binaanya melalui hanphone pribadinya tidak bisa terhubung. Meski Handphone miliknya aktif, tapi tidak juga diangkat (KC-02)**.
Post a Comment