Saep Lukman : Cianjur Bisa Menjadi Sentra Kopi Andalan Jabar
4:02:00 AM
CIANJUR,
(KC).- Wilayah Kabupaten Cianjur sangat potensial untuk pengembangan
tanaman kopi. Sehingga jika dikembangkan bisa meningkatkan kesejahteraan
terutama para petani kopi. Apalagi jika melihat permintaan pasar ekspor
yang cukup besar untuk kopi asal Indonesia.
" Berdasarkan informasi yang saya dapatkan , setidaknya ada 74 negara yang menjadi tujuan ekspor kopi Indonesia, " kata Wakil Ketua DPRD Kab Cianjur dihadapan sekitar 50 petani kopi di Desa Cikanyere Kec. Sukresmi , Sabtu (20/4g2013).
Dalam kesempatan itu Saep yang juga pembina Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Blok Cikanyere Sukaresmi memberikan bantuan 5 ton pupuk untuk para petani binaannya.
Disebutkan Saep, dari 74 negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia, 10 diantaranya adalah Jepang, Amerika, Malaysia, Italia, Jerman, Belgia, Inggris, India, Maroko dan Algeria.
"Dari ekspor tersebut, kopi menjadi salah satu penyumbang devisa negara. Pada 2012, ekspor kopi mencapai 425 ribu ton atau senilai dengan US$1,3 miliar. Angka ini meningkat 30% dibandingkan dengan 2011 yang mencapai 350 ribu ton," sambung Saep.
Menurut Saep, kopi selalu memberikan daya tarik tersendiri bagi penikmatnya, baik itu mulai dari cita rasa, aroma serta kisah yang muncul dibelakang hadirnya kopi.
"Ini adalah peluang bagi kita kaum tani Indonesia termasuk para petani di Cianjur. Mudah-mudahan nanti Cianjur menjadi sentra kopi andalan di Jawa Barat khususnya, " kata Saep yang juga Ketua Dewan Pendiri E-Institute ini.
Menurut Legislator PDIP tersebut, di Indonesia banyak ditemui daerah penghasil kopi terbaik, dengan kultur tanah yang cukup bagus memberikan hasil kopi berkualitas.
"Mudah-mudahan kedepan kopi asal Cianjur menawarkan hal serupa sehingga menjadi komoditas andalan yg diburu pecinta dan penikmat kopi, " katanya (KC-02)**.
" Berdasarkan informasi yang saya dapatkan , setidaknya ada 74 negara yang menjadi tujuan ekspor kopi Indonesia, " kata Wakil Ketua DPRD Kab Cianjur dihadapan sekitar 50 petani kopi di Desa Cikanyere Kec. Sukresmi , Sabtu (20/4g2013).
Dalam kesempatan itu Saep yang juga pembina Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Blok Cikanyere Sukaresmi memberikan bantuan 5 ton pupuk untuk para petani binaannya.
Disebutkan Saep, dari 74 negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia, 10 diantaranya adalah Jepang, Amerika, Malaysia, Italia, Jerman, Belgia, Inggris, India, Maroko dan Algeria.
"Dari ekspor tersebut, kopi menjadi salah satu penyumbang devisa negara. Pada 2012, ekspor kopi mencapai 425 ribu ton atau senilai dengan US$1,3 miliar. Angka ini meningkat 30% dibandingkan dengan 2011 yang mencapai 350 ribu ton," sambung Saep.
Menurut Saep, kopi selalu memberikan daya tarik tersendiri bagi penikmatnya, baik itu mulai dari cita rasa, aroma serta kisah yang muncul dibelakang hadirnya kopi.
"Ini adalah peluang bagi kita kaum tani Indonesia termasuk para petani di Cianjur. Mudah-mudahan nanti Cianjur menjadi sentra kopi andalan di Jawa Barat khususnya, " kata Saep yang juga Ketua Dewan Pendiri E-Institute ini.
Menurut Legislator PDIP tersebut, di Indonesia banyak ditemui daerah penghasil kopi terbaik, dengan kultur tanah yang cukup bagus memberikan hasil kopi berkualitas.
"Mudah-mudahan kedepan kopi asal Cianjur menawarkan hal serupa sehingga menjadi komoditas andalan yg diburu pecinta dan penikmat kopi, " katanya (KC-02)**.