CIANJUR, [KC].- Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kab. Cianjur pulang ke kampung halamanya di Kampung Tugu RT 03/RW 03, Desa Cibeureum, Kec. Cugenang, Sabtu (15/6/2013) sekitar pukul 22.25 WIB dalam kondisi meninggal dunia. TKW yang belakangan diketahui bernama Nur Sifah bin Hoer (28) itu sebelumnya bekerja di Kwait.
Korban meninggal akibat terkena serangan jantung. Korban sempat dirawat beberapa hari, sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (5/6/2013) di rumah sakit Albasir di daerah Aman.
Menurut Hoer (47), orang tua korban, anaknya tersebut berangkat menjadi TKW untuk kedua kalinya. Almarhumah berangkat pertama melalui jasa Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT. Amira Prima di Cikeas Kab. Bogor pada tahun 2008.
Pada tahun 2010, almarhumah sempat pulang. Namun hanya beberapa bulan, kemudian berangkat lagi dengan tujuan yang sama di daerah Kuait. "Saya tidak tahu siapa yang mengajaknya berangkat, tapi lantaran anak saya bilang kalau akan kembali bekerja di majikannya semula dan katanya baik, saya mengijinkannya," kata Hoer saat ditemui dirumah duka.
Sejak kembali menjadi TKW, komunikasi dengan keluarga berjalan lancar. Sampai pada akhirnya seminggu sebelum korban dikabarkan meninggal, Hoer sempat menerima telpon dari anaknya tersebut yang memberitahukan akan segera pulang. "Anak saya bilang lagi ngepakin barang-barang dan minta alamat dirumah, karena barangnya akan dikirim dengan kargo. Tapi ternyata yang pulang bukan barang-barangnya, tapi anak saya yang sudah meninggal," kata Hoer yang terlihat sedih.
Hoer mengaku mendapatkan kabar meninggal anaknya dari majikannya yang menelponnya. Namun karena Hoer tidak bisa berbahasa arab, telpon tersebut akhirnya diterima oleh keponakanya yang baru saja pulang dari menjadi TKW di Arab Saudi. "Keponakan saya yang nerima telponnya, kata majikannya anak saya meninggal akibat sakit jantung," katanya.
Lomrah (43) sepupu almarhumah yang menerima telpon dari majikan korban membenarkan, dalam perbincangan dengan bahasa arab itu, majikan korban memberitahukan kalau almarhum sedang berada di rumah sakit menjalni perawatan medis akibat sakit.
"Saat saya tanya dia mengaku bos almarhumah, dan langsung membaca syahadat. Kemudian setelah itu bilang Inna Lillahi, dia mengabarkan saudara saya itu meninggal. Saat saya tanya sakit apa dia bilang kaki, karena tidak panjang lebar, belakangan ternyata akibat sakit jantung," kata Lomrah.
Sementara itu jasad almarhumah yang berada didalam peti tiba di rumah duka sekitar pukul 22.25 WIB dengan diangkut mobil ambulance disambut dengan isak tangis keluarga. Turut menyertai TW. Soeseno Staf Direktorat Perlindungan TKI dan BHI Kementerian Luar Negeri yang menyerahkan jasad almarhum kepada keluarganya [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.