BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Perilaku Ekonomi dan Keniscayaan Ekonomi Syariah

Oleh. Herlan Firmansyah
Penulis adalah Ketua Umum MES Pengurus Daerah Kab. Cianjur, Dosen Ekonomi Syariah UNSUR, Pengurus ICMI Orda Cianjur dan Pengurus MUI Kab. Cianjur
---------------------------------------------
Evolusi struktur perekonomian yang terjadi di Kabupaten Cianjur, memberikan dampak terhadap perubahan perilaku ekonomi masyarakat, Cianjur dengan identitas daerah agrarisnya secara gradual (khususnya kawasan pembangunan Cianjur tengah dan Cianjur utara) mulai bergeser ke arah industri dengan berdatangannya investor-investor asing yang membangun kawasan industri baru di sebahagian kawasan strategis. Hal tersebut tentu memberikan dampak terhadap pola distribusi pendapatan di kalangan masyarakat dan tata niaga yang terjadi.

Dalam perspektif pasar tenaga kerja, tumbuhnya industrialisasi baru memberikan insentif terhadap peningkatan sisi permintaan (Supply) tenaga kerja, hal tersebut mendorong terserapnya tenaga kerja terdidik dan terlatih yang selama ini belum mendapatkan kesempatan kerja (red. Pengangguran). Proses penyerapan tenaga kerja tersebut tentu berimplikasi terhadap pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat. Sebagai efek lanjutannya bahwa pasar barang/jasa akan lebih hidup karena meningkatnya permintaan (Demand) sebagai dampak meningkatnya daya beli masyarakat. Dalam teori ekonomi bahwa jika pendapatan meningkat, maka konsumsipun akan meningkat, C= f (Yd) > 0. Konsumsi (Consumption) merupakan fungsi dari pendapatan disposible (Disposible Income). Berapa kenaikan konsumsi akibat kenaikan pendapatan? dalam kajian ekonomi hal tersebut dijelaskan oleh konsep Marginal Propensity to Consume (MPC) atau kecenderungan masyarakat untuk  menambah konsumsi akibat kenaikan pendapatan. MPC sangat dipengaruhi oleh  faktor-faktor non ekonomi seperti perubahan gaya hidup sebagai dampak peningkatan kesejahteraan serta faktor lingkungan sosial budaya yang mulai mengalami pergeseran.

Analisa fenomena ekonomi di atas hanya sebahagian dari dampak pengiring (nurturn effect) atau eksternalitas yang terhajadi akibat tumbuhnya kawasan industri baru di Cianjur, tentu terdapat eksternalitas lain baik yang bersifat negatif seperti polusi udara, kemacetan, pencemaran air, berkurangnya sebagian kawasan agro, gejala-gejala patologi sosial dan sebagainya, maupun eksternalitas positif seperti lahirnya kawasan ekonomi baru, peluang usaha baru, dan sebagainya.

Fenomena pergeseran perilaku ekonomi masyarakat yang dewasa ini terjadi di Cianjur sebagaimana tergambar di atas cukup menarik untuk menjadi bahan kajian. Tantangannya adalah bagaimana agar pergeseran perilaku  ekonomi yang terjadi tidak serta merta menggiring kepada perilaku ekonomi yang lebih konvensional dan hedonistik. Cianjur dengan identitas kota santri dan filosofi mamaosnya mesti tetap berdiri tegak tidak terjungkal oleh derasnya arus perubahan perilaku ekonomi masyarakat. Identitas tersebut mesti terejawantahkan secara abadi dalam kegiatan sosio-ekonomi masyarakatnya. Menggiring pemahaman dan perilaku ekonomi masyarakat ke arah perilaku ekonomi yang lebih dekat dengan dokrin agama mayoritas (Red.Islam) adalah kunci utamanya. Dialah ekonomi syariah, membumikan ekonomi syariah di Cianjur ditengah pergeseran perilaku ekonomi masyarakat menjadi tantangan sekaligus keniscayaan.

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Daerah Cianjur yang secara resmi mulai berdiri pada tanggal 15 November 2014 lahir untuk menjadi simpul gerakan membumikan ekonomi syariah di kalangan masyarakat Cianjur. MES diharapkan dapat berperan sebagai pengawal nilai-nilai Islam dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Mendekatkan perilaku, membangun pemahaman, menguatkan keyakinan dan komitmen serta merekonstruksi tradisi masyarakat Cianjur dalam melakukan kegiatan ekonomi yang lebih sesuai dengan tuntunan Al qur’an dan tauladan Rasulullah merupakan cita-cita MES Cianjur.

Ekonomi Islam harus  menjadi bagian yang inklusif dari masyarakat Cianjur, ketika seseorang memilih islam sebagai agama, maka melakukan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan tuntunan agama islam menjadi kemestian, ekonomi islam jangan dipandang sebagai alternatif, melainkan sebagai pilihan yang integral dari agama islam. Kata kunci untuk mewujudkan hal tersebut adalah pada program sosialisasi, edukasi dan fasilitasi pengembangan ekonomi syariah yang diracang MES Cianjur melalui forum Seminar Ekonomi Syariah dan Rapat Kerja (RAKER) MES Cianjur tanggal 7 Maret 2015 di Bydiel Hotel Cianjur. Lahir dan berkembangnya MES Cianjur diharapkan dapat menjadikan gerakan pengembangan ekonomi syariah di Cianjur lebih masif, terstruktur dan berkelanjutan, sehingga cita-cita esensial dari Gerakan Membangun Akhlaqul Karimah (GERBANG MARHAMAH) sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2006, khususnya dalam bidang ekonomi dapat mewujud.



Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.