Kepala Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, H. Dadang Ramdhani mengungkapkan, kloter 64 yang merupakan kloter terkahir calon jamaah haji asal Cianjur itu berjumlah 124 orang. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Cianjur.
"Ini merupakan kloter terakhir yang kita berangkatkan ke tanah suci mekah. Dengan demikian semua calon jamaah haji asal Cianjur yang terbagi dalam tiga kloter sudah berangkat. Mudah-mudahan semuanya bisa kembali lagi dan menjadi haji yang mabrur," kata Dadang.
Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh mengungkapkan, ibadah haji merupakan bentuk ketaatan paling utama, wahana mendekatkan diri paling mulia yang diridhoi oleh Allah SWT. Ibadah haji juga sebagai ibadah paripurna seorang hamba dengan Allah SWT. Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap muslim calon jamaah haji menempuh cara yang baik dan benar agar ibadah hajinya mabrur.
"Tidak ada cara lain kecuali mengikuti petunjuk nabi Muhammad SAW, agar dalam pelaksanaannya dapat dijadikan pegangan dalam setiap langkah dan tahapan, sehingga benar-benar mandiri," kata bupati.
Kata bupati, ibadah haji adalah salah satu rukun Islam bagi umat islam yang harus dilaksanakan sekali seumur hidup oleh setiap muslim yang mampu mengerjakannya. Mampu secara individu meliputi kesehatan jasmani dan rohani. Mampu secara ekonomi meliputi biaya hidup bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, serta cukup pengetahuan agama tentang ibadah haji.
Bupati berpesan agar para calon jamaah haji benar-benar menjaga dan berupaya meminimalisir gangguan baik kesehatan maupun kendala lain, baik menjelang pemberangkatan maupun selama menjalankan ibadah haji ditanah suci.
"Selain itu para jemaah haji diharapkan selalu menjaga nama baik Cianjur pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya yaitu dengan berbuat baik, ramah, sopan, dan penuh kekeluargaan," tegasnya (KC-02/hms]**
