 |
| Puluhan korban sutet ikuti mimbar bebas tolak kenaikan BBM |
KabarCianjur-Jln. Siti Boededar; Setelah bertemu dengan unsur pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Cianjur, puluhan warga korban Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Korban Sutet (IKKS) bergabung dengan para aktivis mahasiswa dan LBH Cinjur di depan kantor YLBH Cianjur, Jalan Siti Boededar, Keluarahan Bojongherang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur.
Ditempat tersebut digelar mimbar bebas yang menghadirkan sejumlah aktivis Cianjur. Mereka menyoroti masalah kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Budiono yang dinilai kurang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu indikasinya.
"Mari kita bersama bersatu untuk menolak kenaikan harga BBM yang rencananya akan diberlakukan oleh pemerintah. Apapun alasannya, kenaikan harga BBM, rakyatlah yang akan jadi korbanya," kata Ebes salah seorang aktivis.
Dampak bila BBM dinaikkan, akan berpengaruh terhadap kenaikan sejumlah bahan pokok. Sementara penghasilan masyarakat tidak turut naik. "Jelas saja kebijakan dengan menaikkan haraga BBM merupakan langkah yang tidak tepat, karena rakyat kecil yang akan menjadi korban," kata Adi Supriadi, Direktur LBH Cianjur.
Jika kebijakan rencana menaikkan BBM diberlakukan oleh pemerintah disaat situasi dan kondisi yang tidak menentu, pihaknya mendesak agar SBY-Budiono turun dari jabatanya, karena tidak memikirkan nasib rakyat kecil.
Selain itu juga mendesak agar kasus-kasus rakyat dituntaskan, termasuk didalamnya kasus ganti rugi para korban sutet yang hingga saat ini belum ada kejelasan. "Usut tuntas juga kasus-kasus korupsi jangan tebang pilih," paparnya.
Aksi mimbar bebas tersebut juga diwarnai dengan pembakaran ban bekas. Meski demikian, aparat keamanan dari Polres Cianjur yang berjaga-jaga tidak jauh dari tempat aksi hanya terlihat menyaksikan saja. Tidak seperti biasanya jika dalam aksi ada pembakaran ban bekas selalu dilakukan upaya pemadaman (KC-02)***
