Iklan

iklan

Untuk Evaluasi Penerimaan Bantuan, Dinas Koperasi UMKM Cianjur Kumpulkan Koperasi Pondok Pesantren

Tuesday, July 3, 2012 | 11:46:00 AM WIB Last Updated 2012-07-03T04:46:34Z
Pertemuan Diskop dengan Kopontren
CIANJUR, (KC).-Puluhan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) penerima bantuan keuangan dari pemerintah dikumpulkan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Cianjur di kantor dinas Jalan Aria Wiratanudatar Cianjur, Selasa (3/7/2012). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka revitalisasi Kopontren yang ada di Kabupaten Cianjur.
Hadir dalam pertemuan yang digelar diaula Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Cianjur itu diantaranya, Kepala Bidang Koperasi, Ricky Zulkifli, Kasi Penyuluhan Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Cianjur, Bambang Eko Sri Purwanto, beberapa pegawai Dinas Koperasi dan UMKM, beberpa Sarjana Pendamping Koperasi dan lainya.
Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cianjur, Ricky Zulkifli mengatakan, saat ini Dinas Koperasi tengah berupaya bagaimana mendorong koperasi di Cianjur agar bisa lebih maju sebagai pilar ekonomi kerakyatan. "Saat ini kita tengah merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) agar bisa lebih maju dan berkembang," kata Ricky, Selasa (3/7).
Menurut Ricky, tidak hanya KUD yang terus didorong agar bisa lebih berkembang, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) juga menjadi prioritas pembinaan. "Berdasarkan data saat ini ada sekitar 145 Kopontren di Cianjur. Ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan. Kita terus berupaya bagaimana caranya Kopontren bisa lebih maju, minimalnya setiap tahun bisa menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT)," kata Ricky.
Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan, Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Koperasi dan UMKM, Bambang Eko Sri Purwanto mengatakan, agenda tahun 2012 ini bagaimana Koperasi UMKM di Kabupaten Cianjur secara riil bisa menjadi pemain dan pelaku utama dalam perekonomian di Cianjur.
"Untuk mewujudkan itu harus diimbangi dengan gerakan koperasi karena merupakan gerakan ekonomi kerakyatan. Kalau semua bisa berjalan, koperasi akan bisa lebih maju," kata Bambang.
Secara terpisah, Manager BMT Assalam Ciapanas, Nanang Abdul Salam, yang selama ini dianggap berhasil dalam mengembangkan koperasi mengatakan, awalnya koperasi yang dipimpinya hanya memiliki modal sekitar Rp 15 juta dalam lima tahun koperasi yang dipimpinya memiliki aset sekitar Rp 4,5 milyar.
"Ada empat pilar kenapa BMT Assalam bisa berkembang seperti ini Koperasi bukan non bank, tapi harus mejadi lembaga penghubung terhadap anggota bukan hanya modal atau pembiayaan, tapi juga mengenai pelatihan. Itu semua perlu pembinaan. Pengurus harus ikut pelatihan, agar koperasi bisa berkembang. Kuncinya empat pilar organisasi, usaha, keungan dan sosial," katanya (KC-02)**.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Untuk Evaluasi Penerimaan Bantuan, Dinas Koperasi UMKM Cianjur Kumpulkan Koperasi Pondok Pesantren

Trending Now

Iklan

iklan