CIANJUR, [KC].- Sedikitnya 96 relawan disiagakan oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mengingat cuaca yang belakangan masih
tidak menentu. Hal itu juga sebagai upaya antisipasi bila sewaktu-waktu
terjadi bencana alam agar bisa dengan cepat ditangani.
Para relawan yang disiagakan itu tersebar di 32 kecamatan yang mayoritas rawan terjadi bencana alam khususnya bencana alam tanah longsor. BPBD Kabupaten Cianjur juga menetapkan siaga bencana hingga 30 April 2014 mendatang.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Achmad Suhara, mengatakan, sebelum disebar ke wilayah yang rawan longsor, para relawan telah diberikan pelatihan penanggulangan bencana dan kembali disosilisasikan kepada warga di masing-masing daerah. Terlebih, mereka dibekali dulu materi mengenai tugas pokok dan fungsi relawan dalam hal penanggulangan bencana.
"Saat ini para relawan tersebar diwilayah tugasnya masing-masing dan terus mensosialisasikan siaga bencana dan cara menanggulangi dan mengenali tanda-tanda akan terjadi berbagai bencana. Mengingat, intensitas hujan masih cukup tinggi dan sulit diprediksi," kata Asep Jum'at (28/2/2014).
Diakui Asep, penyebaran relawan kewilayah yang rawan bencana itu dirasakan banyak membantu tugas BPBD terutama dalam masa siaga darurat bencana banjir dan longsor yang telah ditetapkan.
"Jika diwilayah tugasnya terjadi bencana, para relawan dengan cepat dapat segera melaporkan ke BPBD, menghimpun dan mencatat data lengkap pada kejadian bencana, serta menjalankan koordinasi kerja di wilayah masing-masing. Ini merupakan upaya agar penanganan bencana bisa dilakukan dengan cepat," jelasnya.
Sementara itu, pihak BPBD Kabupaten Cianjur hingga saat terus memantau dan mengkoordinasikan beberapa lokasi bencana seperti kebutuhan logistik, posko, kesehatan pengungsi, dan kondisi perkembangan terakhir pada lokasi bencana tanah bergerak.
"Untuk bantuan terutama logistik hingga saat ini tidak ada kendala dan terus berdatangan. Sedangkan tim medis dipastikan juga terus memantau kesehatan para pengungsi di beberapa lokasi pascabencana tanah bergerak baik di Cigedongan maupun di Pincak," katanya.
Untuk penanganan korban tanah bergerak di Cigedongan kata Asep, pihaknya telah melakukan musyawarah dengan para pengungsi korban bencana. Mereka juga akan segera mendapatkan dana stimulan masing-masing rumah sebesar Rp10 juta.
"Bantuan stimulan akan segera dicairkan setelah berkas administrasinya lengkap. Karena kalau administrasinya lengkap pencaiaran bantuan itu akan berjalan lancar," katanya [KC-02/rm]***.
Para relawan yang disiagakan itu tersebar di 32 kecamatan yang mayoritas rawan terjadi bencana alam khususnya bencana alam tanah longsor. BPBD Kabupaten Cianjur juga menetapkan siaga bencana hingga 30 April 2014 mendatang.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Achmad Suhara, mengatakan, sebelum disebar ke wilayah yang rawan longsor, para relawan telah diberikan pelatihan penanggulangan bencana dan kembali disosilisasikan kepada warga di masing-masing daerah. Terlebih, mereka dibekali dulu materi mengenai tugas pokok dan fungsi relawan dalam hal penanggulangan bencana.
"Saat ini para relawan tersebar diwilayah tugasnya masing-masing dan terus mensosialisasikan siaga bencana dan cara menanggulangi dan mengenali tanda-tanda akan terjadi berbagai bencana. Mengingat, intensitas hujan masih cukup tinggi dan sulit diprediksi," kata Asep Jum'at (28/2/2014).
Diakui Asep, penyebaran relawan kewilayah yang rawan bencana itu dirasakan banyak membantu tugas BPBD terutama dalam masa siaga darurat bencana banjir dan longsor yang telah ditetapkan.
"Jika diwilayah tugasnya terjadi bencana, para relawan dengan cepat dapat segera melaporkan ke BPBD, menghimpun dan mencatat data lengkap pada kejadian bencana, serta menjalankan koordinasi kerja di wilayah masing-masing. Ini merupakan upaya agar penanganan bencana bisa dilakukan dengan cepat," jelasnya.
Sementara itu, pihak BPBD Kabupaten Cianjur hingga saat terus memantau dan mengkoordinasikan beberapa lokasi bencana seperti kebutuhan logistik, posko, kesehatan pengungsi, dan kondisi perkembangan terakhir pada lokasi bencana tanah bergerak.
"Untuk bantuan terutama logistik hingga saat ini tidak ada kendala dan terus berdatangan. Sedangkan tim medis dipastikan juga terus memantau kesehatan para pengungsi di beberapa lokasi pascabencana tanah bergerak baik di Cigedongan maupun di Pincak," katanya.
Untuk penanganan korban tanah bergerak di Cigedongan kata Asep, pihaknya telah melakukan musyawarah dengan para pengungsi korban bencana. Mereka juga akan segera mendapatkan dana stimulan masing-masing rumah sebesar Rp10 juta.
"Bantuan stimulan akan segera dicairkan setelah berkas administrasinya lengkap. Karena kalau administrasinya lengkap pencaiaran bantuan itu akan berjalan lancar," katanya [KC-02/rm]***.
