Selain itu orang yang ditengarai sebagai pengelola aktivitas penambangan juga dipanggil. "Kami juga tengah memintai keterangan dari pihak pemegang IUP serta dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP)," kata Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti.
Pihaknya juga tidak memungkiri, kemungkinan masih akan bertambah jumlah orang yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan. "Masih akan bertambah, tidak hanya 10 orang," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya lima orang penambang emas di gunung rosa Kampung Tugu Mas Desa Karya Mukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur terjebak didalam lobang sedalam 1 kilometer. Satu orang diantaranya berinisal A (20)penambang asal Sukabumi, berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. Diduga korban meninggal akibat kekurangan oksigen di lubang shuff.
Kapolres Cianjur AKBP Dedi Kusuma Bakti mengataka, peristiwa kecelakaan yang menimpa para penambang tersebut terjadi pada, Selasa (9/2/2015) sekitar pukul 10.30 WIB. Para penambang yang melakukan aktivitas penambangan dilaporkan mengalami kecelakaan.
"Sejauh ini diketahui menimpa lima orang korban. Korban atas nama A (20), penambang dari Sukabumi, telah dievakuasi tadi siang dalam keadaan meninggal dunia diperkirakan akibat kekurangan oksigen di lubang shuff," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (11/2/2015).
Dikatakan Dedi, selain di lubang shuff, diduga masih ada empat orang penambang didalam lubang deckland. Para korban terjebak dalam lubang yang ada airnya. "Ke empat korban yang terjebak didalam lobang deckland itu diantaranya J, alamat campaka, E, alamat Campaka, W, alamat Campaka, dan P, alamat Cibeber," jelasnya [KC-02]**.
