Iklan

iklan

Arti Penting Pendidikan Bagi Individu, Masyarakat dan Negara

Tuesday, April 14, 2015 | 2:48:00 PM WIB Last Updated 2015-04-14T07:49:45Z
Telah disadari bersama bahwa saat ini pendidikan sudah menjadi  kebutuhan bagi umat manusia, hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran umat manusia akan pentingnya  arti pendidikan, baik bagi individu, masyarakat maupun negara. Berikut ini saya akan paparkan fungsi-fungsi tersebut.

a.    Fungsi pendidikan bagi individu:

Bagi individu,  pendidikan memiliki fungsi:

(1)   Sebagai sarana untuk mengembangkan potensi  yang dibawa sejak  lahir. Melalui pendidikan seseorang akan dapat mengasah bakat bawaannya. Orang yang cerdas adalah orang yang memiliki bakat cerdas dan bakat cerdasnya tersebut telah terasah melalui proses yang disebut dengan pendidikan. Demikian halnya dengan orang yang terampil dalam bidang tertentu, ia menjadi terampil bukan semata-mata karena bakat, melainkan bakat yang dibawa sejak lahir tersebut telah diasah melalui latihan, dimana latihan merupakan bagian dari pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut maka para pengelola pendidikan – khususnya guru dan kepala sekolah - harus mampu memfasilitasi kegiatan belajar para siswa, sedemikian rupa sehingga para siswa  dapat belajar untuk mengembangkan bakatnya masing-masing semaksimal mungkin dan berupaya mengantarkan mereka untuk menjadi individu yang bermartabat.

(2)   Sebagai sarana untuk mengubah perilaku. Perilaku merupakan representasi dari fikiran dan perbuatan seseorang. Seseorang akan dikatakan berperilaku baik jika fikiran dan perbuatannya baik. Pendidikan memiliki peran penting dalam mengubah perilaku seseorang dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Melalui pendidikan yang baik seseorang akan dilatih untuk hanya berfikir dan berbuat hal-hal yang prositif, oleh karena itu pendidikan memiliki arti yang sangat penting dalam mengubah perilaku seseorang. Implikasinya adalah bahwa para pengelola dan pelaksana pendidikan harus mampu memfasilitasi peserta didik agar dapat memiliki perilaku yang baik. Adapun wujud fasilitasi yang dapat dilakukan oleh guru dan kepala sekolah adalah melalui keteladanan dan pembiasaan.

(3)   Sebagai sarana untuk mengembangkan fisik, mental dan sipiritual seseorang. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat memfasilitasi perkembangan fisik, mental dan spiritual peserta didik secara seimbang. Dengan demikian, kepala sekolah dan guru dituntut untuk dapat mendidik para peserta didik bukan saja dari sisi kemampuan intelektualnya saja – yang dilakukan melalui pembelajaran mata pelajaran mata pelajaran sain – melainkan mereka harus dapat membimbing para siswa untuk dapat mengembangkan fisiknya dan ketajaman sipiritualnya, diantaranya dengan memberikan ruang belajar, tempat bermain, sarana bersosialisasi, fasilitas dan pembiasaan untuk beribadah dan lain-lain, yang memadai.
(4)   Sebagai sarana untuk mempersiapkan masa depan. Melalui pendidikan yang baik, yang dapat mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal, baik intelektual, psikomotorik maupun spiritualnya, akan memungkinkan bagi peserta didik untuk lebih siap dalam menghadapi masa depan. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah harus dapat memfasilitasi peserta didik dengan pendidikan berupa bekal kecakapan hidup.

(5)   Sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian. Kepribadian seseorang tercermin dari pola perilaku seseorang, perilaku tersebut merupakan representasi dari fikiran (kemampuan intelektual/kognitif) dan perbuatan (psikomotorik dan akhlak). Sementara itu kemampuan intelektual/kognitif serta psikomotorik dan akhlak seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan yang baik akan tercermin dari kepribadian individu-individu hasil didikannya. Implikasinya bagi pendidik adalah bahwa pendidikan harus senantiasa mengedepankan pengembangan kepribadian melalui pendidikan akhlak/karakter.

(6)   Membantu seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Orang yang terdidik dengan baik (bedakan dengan berpendidikan tinggi), akan memungkinkan baginya untuk memiliki kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang lebih  baik dibandingkan dengan orang yang tidak terdidik, karena kemapuan intelektual dan kecakapan hidupnya memungkinkan bagi dirinya untuk dapat memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Implikasinya bagi para guru dan kepala sekolah adalah bahwa sudah selayaknya kegiatan pembelajaran senantiasa diarahkan kepada pendekatan-pendekatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk berlatih memecahkan permasalahan, seperti pembelajaran dengan pendekatan problem based leraning, project based leraning, product based learning, discovery learning dan inquiry learning.

b.      Fungsi pendidikan bagi masyarakat

Bagi masyarakat pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:

(1)   Pendidikan berperan dalam mendorong terjadinya perubahan dan kendali sosial. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena dengan dihasilkannya individu-individu yang terdidik dengan baik secara tidak langsung akan mendorong tumbuhnya masyarakat pembangun - yaitu masyarakat yang senantiasa memiliki keinginan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik – dan masyarakat ‘yang kritis’ – yaitu masyarakat yang senantiasa menyuarakan upaya perbaikan ketika sesuatu yang tidak baik terjadi.

(2)   Pendidikan berperan dalam rekonstruksi pengalaman-pengalaman. Pendidikan terkait erat  dengan upaya untuk memberikan pengalaman-pengalaman baru dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merekonstruksi pengalaman-pengalaman tersebut di dalam dirinya. Sebagaimana kita fahami bahwa masyarakat terbentuk dari gabungan individu-individu, oleh karenanya pengalaman-pengalaman dari individu-individu tersebut akan tergambar pula  dalam kehidupan sebuah masyarakat. Dengan kata lain, hasil-hasil pendidikan yang diperoleh oleh individu-individu dalam masyarakat akan mewarnai kehidupan masyarakat tersebut. Sebaliknya, karena pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah sistem sosial yang terbuka, maka pengalaman-pengalaman yang terdapat dalam sebuah masyarakat akan mewarnai sistem pendidikan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

(3)   Pendidikan berperan dalam mengembangkan nilai-nilai sosial dan moral. Telah saya sebutkan di atas bahwa pada dasarnya pendidikan tidak hanya semata-mata membekali peserta didik dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik saja melainkan juga sebagai upaya untuk mengembangkan sikap atau akhlak mereka ke arah yang lebih baik. Artinya, jika melalui aktifitas pendidikan telah dapat dihasilkan individu-individu yang berakhlak baik, maka sudah dapat dipastikan nilai-nilai sosial dan moral yang tumbuh dalam masyarakatpun akan menjadi baik.

(4)   Pendidikan berperan dalam menyediakan peluang dan kesetaraan. Individu-individu yang terdidik dengan baik akan memiliki kemungkinan untuk dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan perubahan,  sehingga akan memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, dengan demikian, individu-individu tersebut akan memiliki kesempatan yang lebih baik pula dalam mencapai kehidupan yang lebih bermartabat. Sebagaimana telah disebutkan bahwa masyarakat pada dasarnya terbentuk karena adanya gabungan dari individu-individu, oleh karena itu, jika individu-individu dalam sebuah masyarakat terdidik dengan baik maka masyarakat tersebut akan memiliki peluang yang lebih baik untuk menjadi masyarakat yang bermartabat.

c.       Fungsi pendidikan bagi negara

Secara singkat,  peran pendidikan bagi sebuah negara meliputi:

(1)   Pendidikan dapat meningkatkan nasionalisme dan tanggung-jawab sosial warga negara. Hal tersebut sangat memungkinkan terjadi jika sistem pendidikan secara nasional telah menggariskan pendidikan kewarga-negaraan dan pendidikan moral dengan baik dan dieksekusi oleh lembaga-lembaga pendidikan serta para pelakunya dengan baik pula.

(2)   Pendidikan berperan sebagai tempat latihan kepemimpinan bagi warganya. Sudah saya sebutkan bahwa pendidikan bukan semata-mata upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotorik peserta didik. Pendidikan juga berperan dalam mengembangkan sikap/akhlak mereka ke arah yang lebih baik. Dalam hal pendidikan sikap/akhlak, sudah barang tentu termasuk didalamnya adalah melatih peserta didik untuk dapat hidup mandiri, demokratis, toleran, bertanggung-jawab dan sebagainya, semua karakter yang saya sebutkan itu pada dasarnya adalah bagian dari sikap kepemimpinan seseorang. Dengan  demikian, jika pendidikan di sekolah-sekolah telah dilakukan dengan mengedepankan pendidikan sikap/akhlak, artinya negara telah memfasiltasi warganya untuk memiliki karakter kepemimpinan yang baik dan melatih calon-calon pemimpin baru bagi negara tersebut.

(3)    Pendidikan memiliki arti bagi terwujudnya kesatuan bangsa.  Melalui pendidikan kewarga-negaraan serta pendidikan moral yang digariskan oleh negara dan dieksekusi dengan baik oleh lembaga-lembaga pendidikan, maka akan memungkinkan bagi sebuah negara untuk dapat mempertahankan keutuhannya.

(4)   Pendidikan bagi sebuah negara berperan dalam pengembangan bangsa secara keseluruhan. Dapat kita fahami bahwa jika seluruh masyarakat dalam sebuah negara terdidik dengan baik, maka sudah dapat dipastikan jika negara tersebut memiliki sumber daya utama negara tersebut - yaitu sumber daya manusia - yang baik pula, karena pada dasarnya sumber daya manusia merupakan modal dari segala modal bagi sebuah bangsa, yang karenanya modal dalam bentuk lain dapat didayagunakan. Karena adanya pendidikan yang baik, maka akan dihasilkan pelaku ekonomi, politik, budaya, dan hukum yang handal, serta mampu mengarahkan jalannya sebuah negara ke arah yang lebih maju dan lebih bermartabat.


Catatan: Pokok fikiran tulisan ini diambil dari tulisan yang berjudul “What are the functions  of education towards individual,  society and country?” Karya  Aman Sharma.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Arti Penting Pendidikan Bagi Individu, Masyarakat dan Negara

Trending Now

Iklan

iklan