Sejak lebaran Idul Fitri 1436 H, harga daging sapi disejumlah pasar tradisional mengalami kecenderungan tidak bergeser. Saat ini menghadapi lebaran Idul Adha, harga daging sapi potong mencapai kisaran Rp 120 ribu per kilogram. Hal inilah yang mendasari para pedagang mogok berjualan karena dianggap tidak ada untungnya bagi pedagang daging.
Arif (22), salah seorang pedagang di Blok C Pasar Muka Cianjur, mengatakan, kenaikan harga terjadi sejak lima hari lalu. Angka itu diluar prediksi. Beberapa hari sebelumnya harga daging sapi hanya Rp95 ribu per kilogram. "Sebelumnya, usai Lebaran Idul Fitri harga lumayan stabil, tiba-tiba langsung naik jadi Rp120 ribu," ujar pedagang itu.
Menurutnya, kenaikan itu, akibat rumah potong hewan yang berhenti memotong daging sapi untuk dijual, sebab sapi dijual untuk konsumsi Idul Adha. "Semua rumah potong hewan berhenti produksi, akibatnya stok jadi kurang dan harga jadi mahal. Ini pun yang dijual stok kemarin," katanya.
Hal yang tidak jauh beda diungkapkan Iin Solihin (30), pedagang lainnya, pedagang tersebut mengaku menjual daging dari lemari pendingin. Pasalnya daging segar sudah tidak dikirim lagi dari rumah potong hewan. "Tetap saja harganya mahal, karena stoknya saja tidak ada," tuturnya.
Iin mengatakan, akibat kenaikan yang tidak terkendali, pedagang daging sapi potong di Cianjur sepakat untuk beraksi dengan tidak berjualan selama dua hingga tiga hari. "Mulai Senin ini hingga Rabu semua sepakat untuk tidak berjualan. Hari ini masih ada karea menghabiskan stok dulu," katanya.
Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho, membenarkan adanya kenaikan yang signifikan tersebut. Dalam waktu dekat, dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur.
"Kami akan tanyakan kenapa bisa sampai tidak ada stok. Memangnya rumah potong hewan tidak mau produksi atau bagaimana. Secepatnya kami berusaha untuk menstabilkan harga," ujar Judi [KC-02/is]**
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
