Setiap pengajian digelar ratusan ibu-ibu tumplek di rumah pribadinya itu. Terlebih jika penceramah atau ustadzah-nya populer atau kondang. Ibu-ibu dari berbagai pelosok di kota Cianjur menyesaki rumah Suranto yang kini mencalonkan diri sebagai bupati Cianjur pada pilkada 2016-2021.
“Rasa-rasanya saya tidak pernah absen mengikuti pengajian di rumah Pak Suranto. Ya, tolibul ilmi saja, kan, wajib bagi setiap muslim,” tutur Mbak Niam (36), warga Kampung Baros, Desa Sukataris, Kec. Karangtengah, di sela-sela pengajian beberapa hari lalu.
Tidak saja berupa ceramah, pengajian di rumah kandidat bupati yang berpasangan dengan Aldwin Rahadian bernomor urut 3 (tiga) ini pun diselingi tadarusan ibu-ibu. “Diupayakan setiap tadarusan khatam al-qur’an,” sebut dr. Mien Suranto, istri Suranto, pengelola pengajian rutin.
Pengajian rutin di rumah-rumah pribadi sebenarnya marak di Cianjur ini. Maklum saja masyarakat Cianjur religius. Tingkat partisipasi masyarakat pada sektor keagamaan relatif tinggi. Kondisi seperti ini, menurut Suranto, paling tidak harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Lagi pula pada aktivitas pengajian ini masyarakat bisa menuai manfaat ganda. Di samping mendulang ilmu keagamaan yang hukumnya wajib bagi muslim, masyarakat bisa bersilaturachmi. “Jadi pengajian rutin harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Paling tidak, ibu-ibu yang tidak kenal menjadi saling mengenal, ya,” kata Suranto, pada pengajian itu [KC-02/smec]**
