Iklan

iklan

Guru Konsultan Ajak Lestarikan Permainan Tradisional

Monday, March 14, 2016 | 7:10:00 PM WIB Last Updated 2016-03-14T12:10:14Z
Penulis : Benning Rizahra (Kuningan, Jawa Barat)
Guru Konsultan Sekolah Literasi Indoensia Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa


Pada zaman sekarang sangat banyak pengaruh dari luar negri baik itu dari segi budaya, fashion, juga life style. Dampak dari hal tersebut memberikan pengaruh positif dan negatif bagi warga Indonesia.  Perubahan zaman ini sudah pasti mengubah juga gaya hidup seseorang, termasuk anak-anak.

Dunia anak-anak yang sangat akan mempengaruhi masa depannya, hendaknya diciptakan lingkungan yang baik, yang dapat menumbuhkan karakter yang baik pula sebagai generasi bangsa. Namun, pada zaman sekarang, pengaruh dari luar seperti gadget, mempunyai pengaruh besar terhadap anak, mulai dari hal negatif juga positif, tergantung menyikapinya.

Pengaruh negatif dari adanya gadget seperti, rabun sejak dini dikarenakan sinar radiasi yang selalu memncar ke mata karena anak zaman sekarang banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya. Selain itu, karena keasyikan dengan gadget yang dimiliki membuat anak-anak merasa betah dirumah dengan hanya ditemani gadget, sedangkan seharusnya pembelajaran sosialisasi terhadap anak harus diajarkan sejak dini, seperti  bermain bersama temannya dan belajar bersama.

Sedangkan pengaruh positifnya, anak-anak akan banyak lebih mengetahui dunia di luar sana dan ilmu lainnya yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah. Itu semua, pada dasarnyakembali ke pribadi anak-anak tersebut dalam menyikapinya, terutama peran penting orangtua dalam mendampingi tumbuh kembangnya anak.

Agar anak-anak tidak terdampak pengaruh negatif, perlu mereka mengetahui bahwa ada permainan yang lebih menyenangkan. Selain bermain juga menanamkan sikap kerjasama dan mengajarkan sosialisasi, yaitu permainan tradisional yang pada zaman sekarang hanya sebagian kecil anak-anak yang mengetahui permainan tradisional. Padahal itu merupakan sebuah seni yang dimiliki Indonesia.

Termasuk kesadaran guru dalam melestarikan permainan tradisional. Guru yang mendidik anak-anak harus menjaga kelestarian budaya dengan menanamkan nilai-nilai budaya dan mngeajarkannya terhadap anak. Salah satunya dengan permainan tradisional.

Permainan tradisional tidak memerlukan biaya besar seperti untuk membeli gadget. Bahkan nilai positifnya anak-anak dapat menjalankan kesehariannya sebagai anak-anak karena bermain bersama teman-temannya, tidak bermain sendiri hanya dengan gadget.

Banyak jenis permainan tradisional seperti oray-oranyan, kucing-anjing, anak belakang, engklek,  karet, dan lain-lain. Inilah salah satu cara agar anak-anak mengetahui bahwa ada permainan yang lebih menyenangkan.

Menyadari hal itu, saya sebagai guru konsultan Sekolah Literasi Indonesia yang ditempatkan di MI Al-Ikhlas di kampung Gunung Putri desa Sukatani kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur sudah seharunya menerapkan terhadap anak untuk melestarikan permainan tradisional. Supaya anak-anak tertarik harus dikemas dengan menarik.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Guru Konsultan Ajak Lestarikan Permainan Tradisional

Trending Now

Iklan

iklan